hendraWardhana

harusnya ku tlah melewatkanmu menghapus kamu dari dalam benakku selalu ingin dekap tubuhmu namun aku tak bisa karena kau tlah bahagia (adera - melewatkanmu)

Beberapa hari yang lalu , seorang teman bercerita, cerita yang sama dengan yang dulu pernah ia ungkapkan. Cerita tentang perasaannya ketika tahu bahwa akun facebook nya di-remove lalu di-block oleh seseorang yang selama bertahun-bertahun begitu dekat dengannya, dalam susah maupun suka. Namun kini tinggal sisanya. Ia kembali mengungkapkan cerita itu, baginya begitu menyakitkan di-remove bahkan di-block. Bahkan segalanya diakhiri hanya lewat sambungan telpon Lalu saya jawab, juga dengan jawaban yang masih sama dengan yang dulu saya berikan. "Setidaknya kamu bersyukur di-remove atau di-block, itu menandakan kamu cukup berarti buatnya. Setidaknya ia memaknai keberadaanmu, buktinya ia menyempatkan diri bicara sendiri, walau hanya lewat telpon.  Jadi apa yang masih kamu keluhkan sekarang ?? ".  

Kadang saya merasa perlu bertanya, kepada teman-teman, apakah mereka yang sering menjalin hubungan dengan lawan jenis, atau dalam bahasa pergaulan disebut "pacaran", akan menggunakan alasan yang sama setiap kali putus atau memutuskan pasangannya ?. Apa semuanya akan mengobral kata dan penjelasan yang sama ? Ini bukan pertanyaan yang penting bagi saya, tapi menarik untuk diketahui jawabannya. Saya begitu sering menyaksikan fenomena ini, bahkan di lingkaran terdekat saya. Mengapa mereka, termasuk teman-teman saya begitu mudah mendeklarasikan jatuh cinta pada setiap orang dalam jangka waktu tertentu, tapi pada akhirnya mereka juga terlalu sering mendeklarasikan sudah tak cinta lagi dengan macam alasan masing-masing.  Dulu cinta, sekarang tak cinta.  Apa cinta bisa kadaluarsa ??. Rasanya tidak.  Jadi apa yang mereka rasakan sebenarnya saat berkata jatuh cinta lalu berpisah dengan alasan tak cinta lagi.  Uuuh, lebih baik tak usah  membuat teori tentang cinta, saya

bye, selamat berpisah lagi meski masih ingin memandangimu pergilah, menghilang sajalah LAGI...

"ada banyak mimpi, satu di antaranya adalah bisa datang lagi ke panggung konser idola dan mendapatkan ID pass untuk bisa mengambil gambar mereka lebih dekat dari muka panggung..tapi entah bagaimana caranya, entah jadi nyata atau tidak, kapan itu juga tak tahu..." walau ke ujung dunia, pasti akan ku nanti... meski ke tujuh samudera, pasti ku kan menunggu...