Langsung ke konten utama

15 SEPTEMBER


Saat melihat pintu bangsal ini saya hanya tersenyum menyimpan segenap rasa lain yang tersembunyi. Dulu saya pernah memiliki 2 malam yang berarti di sini. Di dalam bangsal di balik pintu ini saya punya waktu untuk mendengar sebuah suara, menatap sepasang mata dan menahan tawa untuk segenap tingkah laku seorang yang terbaring dengan selang infus di tangan. Meski saat itu saya tahu ini takkan lama.

Bahkan saat membaca sebuah kalimat di layar handphone malam itu, tak ada sesal apalagi marah untuk semua ini. Turun membawamu ke Rumah Sakit saja sudah cukup menguras perasaan dan ketakutan,  tak ada waktu untuk menyesali yang lain. Saya akan pergi di saat peran ini sudah berakhir, di saat  tak lagi diperlukan. Dan malam itu gerimis membawamu meninggalkan rumah sakit. Di atas kursi roda kau masih tampak sayu. Maaf, bukan mencela atau menghendakimu sakit, tapi wajah sayumu itu sangat lucu. Sementara di depanmu aku melangkah mengakhiri peranku sebagai pemeran pengganti. Semoga ada hal baik yang sempat kutinggalkan.

Setahun kemudian saya tak mengerti mengapa Allah menuliskan suratan dengan cerita begini. Bukan, saya tidak menanyakan kuasaNya, hanya mencoba menerka mungkin Allah menyukai pria yang gemar menunggu pasien di rumah sakit.

Kita bertemu lagi dan lagi-lagi di bangsal rumah sakit, lagi-lagi kau dengan selang infus di tangan dan saya menatap lagi wajah sayu yang sama. Canggung, kaku dan serba tiba-tiba. Tapi esok hari saat saya terbangun pagi, sebuah pesan singkat darimu membuatku melangkah cepat menuju bangsal pesakitanmu.

Hari-hari terlewati, ada separuh bulan Ramadhan dengan malam yang kulalui di dalam bangsal dengan mendengar sebuah suara, menatap sepasang mata dan menahan tawa untuk segenap tingkah laku seorang yang terbaring dengan infus di tangan. Sesekali kau menangis menahan hajaran jarum suntik. Tapi kemudian kau akan banyak bicara, berbagi cerita dan kesah.


Terima kasih sudah menjadikan pria ini sekali lagi sebagai pemeran pengganti. Saya tahu kau tak bisa jujur saat itu. Tapi mengatakan yang sebenarnya masih menjadi harapan yang ingin saya dengar darimu. Itu dulu. Sekarang bukan masalah lagi. Tiga tahun sudah lewat, di manapun kamu berada, hari ini di saat kamu menjadi lebih berarti untuk dirimu sendiri dan orang-orang di sekelilingmu, salah satu orang yang pernah melintasi sepersekian detik masa lalumu hanya ingin menulis surat pendek ini. Selamat Ulang Tahun.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MILO CUBE, Cukup Dibeli Sekali Kemudian Lupakan

Alkisah, gara-gara “salah pergaulan" saya dibuat penasaran dengan Milo Cube. Akhirnya saya ikutan-ikutan membeli Milo bentuk kekinian tersebut.   Milo Cube (dok. pri). Oleh karena agak sulit menemukannya di swalayan dan supermarket, saya memesannya melalui sebuah marketplace online . Di berbagai toko online Milo Cube dijual dengan harga bervariasi untuk varian isi 50 cube dan 100 cube. Varian yang berisi 100 cube yang saya beli rentang harganya Rp65.000-85.000.   Pada hari ketiga setelah memesan, Milo Cube akhirnya tiba di tangan saya. Saat membuka bungkusnya saya langsung berjumpa dengan 100 kotak mungil dengan bungkus kertas hijau bertuliskan “MILO” dan “ENERGY CUBE”. Ukurannya benar-benar kecil. Satu cube beratnya hanya 2,75 gram, sehingga totalnya 275 gram.   Milo Cube yang sedang digandrungi saat ini (dok. pri). "Milo Kotak", begitu kira-kira terjemahan bebas Milo Cube (dok. pri). Tiba saatnya unboxing . Milo Cube ini berupa bubu

Sewa iPhone untuk Gaya, Jaminannya KTP dan Ijazah

Beberapa waktu lalu saya dibuat heran dengan halaman explore instagram saya yang tiba-tiba menampilkan secara berulang iklan penawaran sewa iPhone. Padahal saya bukan pengguna iPhone. Bukan seorang maniak ponsel, tidak mengikuti akun seputar gadget, dan bukan pembaca rutin konten teknologi. iPhone (engadget.com). Kemungkinan ada beberapa teman saya di instagram yang memiliki ketertarikan pada iPhone sehingga algoritma media sosial ini membawa saya ke konten serupa. Mungkin juga karena akhir-akhir ini saya mencari informasi tentang baterai macbook. Saya memang hendak mengganti baterai macbook yang sudah menurun performanya. Histori itulah yang kemungkinan besar membawa konten-konten tentang perangkat Apple seperti iphone dan sewa iPhone ke halaman explore instagram saya. Sebuah ketidaksengajaan yang akhirnya mengundang rasa penasaran. Mulai dari Rp20.000 Di instagram saya menemukan beberapa akun toko penjual dan tempat servis smartphone yang melayani sewa iPhone. Foto beberapa pelanggan

Berjuta Rasanya, tak seperti judulnya

“..bagaimana caranya kau akan melanjutkan hidupmu, jika ternyata kau adalah pilihan kedua atau berikutnya bagi orang pilihan pertamamu..” 14 Mei lalu saya mengunjungi toko buku langganan di daerah Gejayan, Yogyakarta. Setiba di sana hal yang pertama saya cari adalah majalah musik Rolling Stone terbaru. Namun setelah hampir lima belas menit mencarinya di bagian majalah saya tak kunjung mendapatinya. Akhirnya saya memutuskan untuk berjalan-jalan menyusuri puluhan meja dan rak lainnya. Jelang malam saya membuka tas dan mengeluarkan sebuah buku dari sana. Bersampul depan putih dengan hiasan pohon berdaun “jantung”. Sampul belakang berwarna ungu dengan beberapa tulisan testimoni dari sejumlah orang. Kembali ke sampul depan, di atas pohon tertulis sebuah frase yang menjadi judul buku itu. Ditulis dengan warna ungu berbunyi Berjuta Rasanya . Di atasnya lagi huruf dengan warna yang sama merangkai kata TERE LIYE . Berjuta Rasanya, karya terbaru dari penulis Tere Liye menjadi buk