Langsung ke konten utama

Roti Panggang Baik-Baik

Saya bukanlah penikmat roti meski selalu suka jika diberi roti isi pisang atau bika ambon. Oleh karena itu saya pun sering heran pada diri sendiri mengapa membeli roti atau biskuit padahal pengalaman kerap berbicara semua itu sering terbuang dan tak habis sampai akhirnya masa kadaluarsa tiba. Begitupun Sabtu kemarin, seperti lupa ingatan telah membeli sebungkus roti tawar beberapa hari sebelumnya. Masa kadaluarsanya masih agak lama lalu harus saya apakah?.

Sedetik berfikir sayapun membawanya ke dapur. Mungkin karena pada dasarnyasuka bereksperimen dengan dapur maka saya pun mengambil sebungkus mentega, gula halus dan susu coklat. Roti panggang tiba-tiba muncul di pikiran.

Setengah sendok mentega saya lumerkan di atas panci teflon. Setelah mencair sepotong roti saya masukkan. Setengah menit kemudian dibalik dan semenit kemudian saya sudah mengulangi untuk memanggang roti-roti berikutnya. Setiap roti saya panggan dengan setengah sendok mentega. Sambil agak ditekan supaya mentega merata ke semua permukaan roti meski biasanya hanya ujungnya saja yang lebih matang.


Cukup 5 menit untuk memanggang 4 lembar roti tawar. Dengan taburan gula halus (bukan gula pasir) lalu siraman sedikit susu coklat sepiring roti panggang jadi teman saya siang itu meski akhirnya baru saya nikmati sore harinya. Menurut saya enak, ini bentuknya:




Komentar

Postingan populer dari blog ini

MILO CUBE, Cukup Dibeli Sekali Kemudian Lupakan

Alkisah, gara-gara “salah pergaulan" saya dibuat penasaran dengan Milo Cube. Akhirnya saya ikutan-ikutan membeli Milo bentuk kekinian tersebut.   Milo Cube (dok. pri). Oleh karena agak sulit menemukannya di swalayan dan supermarket, saya memesannya melalui sebuah marketplace online . Di berbagai toko online Milo Cube dijual dengan harga bervariasi untuk varian isi 50 cube dan 100 cube. Varian yang berisi 100 cube yang saya beli rentang harganya Rp65.000-85.000.   Pada hari ketiga setelah memesan, Milo Cube akhirnya tiba di tangan saya. Saat membuka bungkusnya saya langsung berjumpa dengan 100 kotak mungil dengan bungkus kertas hijau bertuliskan “MILO” dan “ENERGY CUBE”. Ukurannya benar-benar kecil. Satu cube beratnya hanya 2,75 gram, sehingga totalnya 275 gram.   Milo Cube yang sedang digandrungi saat ini (dok. pri). "Milo Kotak", begitu kira-kira terjemahan bebas Milo Cube (dok. pri). Tiba saatnya unboxing . Milo Cube ini berupa bubu

Sewa iPhone untuk Gaya, Jaminannya KTP dan Ijazah

Beberapa waktu lalu saya dibuat heran dengan halaman explore instagram saya yang tiba-tiba menampilkan secara berulang iklan penawaran sewa iPhone. Padahal saya bukan pengguna iPhone. Bukan seorang maniak ponsel, tidak mengikuti akun seputar gadget, dan bukan pembaca rutin konten teknologi. iPhone (engadget.com). Kemungkinan ada beberapa teman saya di instagram yang memiliki ketertarikan pada iPhone sehingga algoritma media sosial ini membawa saya ke konten serupa. Mungkin juga karena akhir-akhir ini saya mencari informasi tentang baterai macbook. Saya memang hendak mengganti baterai macbook yang sudah menurun performanya. Histori itulah yang kemungkinan besar membawa konten-konten tentang perangkat Apple seperti iphone dan sewa iPhone ke halaman explore instagram saya. Sebuah ketidaksengajaan yang akhirnya mengundang rasa penasaran. Mulai dari Rp20.000 Di instagram saya menemukan beberapa akun toko penjual dan tempat servis smartphone yang melayani sewa iPhone. Foto beberapa pelanggan

Berjuta Rasanya, tak seperti judulnya

“..bagaimana caranya kau akan melanjutkan hidupmu, jika ternyata kau adalah pilihan kedua atau berikutnya bagi orang pilihan pertamamu..” 14 Mei lalu saya mengunjungi toko buku langganan di daerah Gejayan, Yogyakarta. Setiba di sana hal yang pertama saya cari adalah majalah musik Rolling Stone terbaru. Namun setelah hampir lima belas menit mencarinya di bagian majalah saya tak kunjung mendapatinya. Akhirnya saya memutuskan untuk berjalan-jalan menyusuri puluhan meja dan rak lainnya. Jelang malam saya membuka tas dan mengeluarkan sebuah buku dari sana. Bersampul depan putih dengan hiasan pohon berdaun “jantung”. Sampul belakang berwarna ungu dengan beberapa tulisan testimoni dari sejumlah orang. Kembali ke sampul depan, di atas pohon tertulis sebuah frase yang menjadi judul buku itu. Ditulis dengan warna ungu berbunyi Berjuta Rasanya . Di atasnya lagi huruf dengan warna yang sama merangkai kata TERE LIYE . Berjuta Rasanya, karya terbaru dari penulis Tere Liye menjadi buk