Langsung ke konten utama

Tarsim dan Sepenggal Kisah Hidupnya di Atas Kapal




Pak Tarsim adalah seorang awak kapal. Tapi bukan di kapal barang atau kapal penumpang ia bertugas. Melainkan di kapal survey PT. Newmont Nusa Tenggara (PTNNT) yang bernama Tenggara Explorer. 

Di Tenggara Explorer ia adalah awak senior. Bukan semata-mata usia yang jadi patokannya, melainkan lama dia bertugas di kapal PTNNT. Ia sudah hidup dengan kapal Newmont sejak 1997. Sebagai perbandingan nahkoda Tenggara Explorer saat ini baru bertugas kurang dari 6 bulan.

Pada saat pembangunan tambang Batu Hijau dimulai, Pak Tarsim bertugas di kapal yang membawa pekerja konstruksi dari Lombok ke Sumbawa Barat. “Saat itu sehari saya bolak-balik bawa 600 pekerja”, katanya mengenang masa awal bekerja melayani kebutuhan PTNNT. Saat ini di Tenggara Explorer ia bertugas sebagai operator sling untuk menurunkan dan menaikkan Rosette sampler dan alat survey lainnya.

Menjadi awak kapal survey membuatnya merasakan berbagai pengalaman. Bekerja dengan shift 30-10 mengharuskannya bertugas sepanjang 30 hari sebelum libur selama 10 hari. Meskipun demikian, setiap hari ia tetap bisa pulang  ke rumahnya di Labuan Lalar yang tak terlalu jauh dari lokasi Tenggara Explorer bersandar. 

Ia dan Tenggara Explorer juga harus siap  melakukan tugas darurat  selain survey. “Belum lama ini kami diminta mengevakuasi jenazah orang yang tenggelam saat memancing”, kata ayah dua putri ini sambil menunjuk arah tempat penemuan jenazah yang dimaksud.


Selama menjalani misi bersama PTNNT, ia dan rekan-rekannya memiliki cara mengisi waktu perjalanan yang berjam-jam. Memancing sambil menikmati segelas kopi menjadi hiburan selama di atas kapal. Ikan segar hasil pancingan bisa dinikmati dan dibawa pulang.

Agar tidak bosan atau jenuh, para awak kapal dan tim PTNNT juga sering bercanda menertawakan berbagai hal. Sekian lama bertugas menenami tim PTNNT, keakraban memang telah terjalin di antara mereka. Pak Tarsim dan awak kapal bahkan sudah hafal  persiapan yang dilakukan oleh Tim PTNNT saat akan melakukan survey. Pria asal Subang ini pun sering membantu menyiapkan peralatan survey seperti rosette sampler.


Misi 5 jam bersama Tenggara Explorer akhirnya selesai.Jelang pukul 1 siang, Tenggara Explorer telah menepi kembali ke dermaga. Sebelum berpisah Pak Tarsim memberi tahu bahwa perjalanan ini adalah bagian dari akhir tugas Tenggara Explorer. Pria asal Subang ini menuturkan dalam waktu dekat ia akan berlayar mengambil kapal terbaru pengganti Tenggara Explorer. Kegiatan survey PTNNT berikutnya akan dilakukan dengan kapal baru bernama Tenggara Ranger.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MILO CUBE, Cukup Dibeli Sekali Kemudian Lupakan

Alkisah, gara-gara “salah pergaulan" saya dibuat penasaran dengan Milo Cube. Akhirnya saya ikutan-ikutan membeli Milo bentuk kekinian tersebut.   Milo Cube (dok. pri). Oleh karena agak sulit menemukannya di swalayan dan supermarket, saya memesannya melalui sebuah marketplace online . Di berbagai toko online Milo Cube dijual dengan harga bervariasi untuk varian isi 50 cube dan 100 cube. Varian yang berisi 100 cube yang saya beli rentang harganya Rp65.000-85.000.   Pada hari ketiga setelah memesan, Milo Cube akhirnya tiba di tangan saya. Saat membuka bungkusnya saya langsung berjumpa dengan 100 kotak mungil dengan bungkus kertas hijau bertuliskan “MILO” dan “ENERGY CUBE”. Ukurannya benar-benar kecil. Satu cube beratnya hanya 2,75 gram, sehingga totalnya 275 gram.   Milo Cube yang sedang digandrungi saat ini (dok. pri). "Milo Kotak", begitu kira-kira terjemahan bebas Milo Cube (dok. pri). Tiba saatnya unboxing . Milo Cube ini berupa bubu

Sewa iPhone untuk Gaya, Jaminannya KTP dan Ijazah

Beberapa waktu lalu saya dibuat heran dengan halaman explore instagram saya yang tiba-tiba menampilkan secara berulang iklan penawaran sewa iPhone. Padahal saya bukan pengguna iPhone. Bukan seorang maniak ponsel, tidak mengikuti akun seputar gadget, dan bukan pembaca rutin konten teknologi. iPhone (engadget.com). Kemungkinan ada beberapa teman saya di instagram yang memiliki ketertarikan pada iPhone sehingga algoritma media sosial ini membawa saya ke konten serupa. Mungkin juga karena akhir-akhir ini saya mencari informasi tentang baterai macbook. Saya memang hendak mengganti baterai macbook yang sudah menurun performanya. Histori itulah yang kemungkinan besar membawa konten-konten tentang perangkat Apple seperti iphone dan sewa iPhone ke halaman explore instagram saya. Sebuah ketidaksengajaan yang akhirnya mengundang rasa penasaran. Mulai dari Rp20.000 Di instagram saya menemukan beberapa akun toko penjual dan tempat servis smartphone yang melayani sewa iPhone. Foto beberapa pelanggan

Berjuta Rasanya, tak seperti judulnya

“..bagaimana caranya kau akan melanjutkan hidupmu, jika ternyata kau adalah pilihan kedua atau berikutnya bagi orang pilihan pertamamu..” 14 Mei lalu saya mengunjungi toko buku langganan di daerah Gejayan, Yogyakarta. Setiba di sana hal yang pertama saya cari adalah majalah musik Rolling Stone terbaru. Namun setelah hampir lima belas menit mencarinya di bagian majalah saya tak kunjung mendapatinya. Akhirnya saya memutuskan untuk berjalan-jalan menyusuri puluhan meja dan rak lainnya. Jelang malam saya membuka tas dan mengeluarkan sebuah buku dari sana. Bersampul depan putih dengan hiasan pohon berdaun “jantung”. Sampul belakang berwarna ungu dengan beberapa tulisan testimoni dari sejumlah orang. Kembali ke sampul depan, di atas pohon tertulis sebuah frase yang menjadi judul buku itu. Ditulis dengan warna ungu berbunyi Berjuta Rasanya . Di atasnya lagi huruf dengan warna yang sama merangkai kata TERE LIYE . Berjuta Rasanya, karya terbaru dari penulis Tere Liye menjadi buk