Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2016

Lentera Pendidikan dan Kegembiraan Anak-anak Itu Bernama "KAGEM"

Kamis (25/8/2016) sore itu sudut   kompleks Perumahan Mandala terlihat ramai. Di sebuah halaman yang tak terlalu luas berpagar dinding bambu, puluhan anak dan orang dewasa berkumpul. Setelah saling sapa, mereka berbaur membentuk kelompok-kelompok kecil dan larut dalam percakapan. Saat ditanya tentang cita-cita dan hobi, anak-anak itu awalnya tampak malu mengungkapkan. Namun, suasana akrab segera mencairkan rasa segan. Beberapa anak dengan mantap mengeluarkan suaranya saat diminta menyanyi. Saat kegiatan berganti ke sesi permainan dan lomba, mereka juga saling adu yel-yel. Semuanya merasa gembira. Senyum dan tawa bertebaran di wajah semua orang yang ada di Rumah Belajar Kreatif Kaki Gunung Merapi (KAGEM) saat itu.   Keriaan a nak-anak SD saat bermain bersama di Rumah Belajar Kreatif Kaki Gunung Merapi (KAGEM) yang berada di Kabupaten Sleman, DIY , pada Kamis (25/8/2016 ) (dok. Hendra Wardhana). *** KAGEM merupakan komunitas sosial yang berlokasi Jalan Kaliurang km.

Menengok Cagar Biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu di Riau

Menjejakkan kaki di Riau adalah petualangan baru. Apalagi, tempat  yang akan dikunjungi pertama kali adalah sebuah bentang alam berupa hutan. Kamis siang (4/8/2016) mobil yang mengantarkan saya memasuki arboretum yang berada di area penyangga cagar biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu, sekitar 2 jam perjalanan dari Kota Pekanbaru. Dalam perjalanan kami telah melewati hutan produksi dengan pepohonan yang rapat. Perjalanan menuju Cagar Biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu juga sempat memantik adrenalin saat ban mobil berderit akibat jalanan tanah yang licin sekaligus berdebu.   Cagar Biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu (dok. pri). Cagar Biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu termasuk ekoregion pantai timur Sumatera yang alamnya berupa hutan rawa gambut. Luasnya sekitar 705.271 hektar terbagi di wilayah Kabupaten Bengkalis dan Siak. Bentang alam ini ditetapkan sebagai cagar biosfer oleh UNESCO pada Mei 2009. Giam Siak Kecil-Bukit Batu adalah cagar biosfer pertama di dunia yan

Malam di Pekanbaru, Mencicipi Sop Sapi Tiga Saudara

Bulan Agustus udara malam hari di Riau terasa gerah. Padahal sudah beberapa hari hujan sempat turun meski menurut informasi itu adalah hujan buatan yang dirancang untuk mengantisipasi kebakaran lahan. Setelah sepanjang pagi hingga sore mengunjungi Cagar Biosfer Giam Siak Kecil di Perawang, dilanjutkan melihat hutan tanaman industri dan nursery pemasok bibit Acacia serta Eucalyptus untuk pembuatan kertas, saya dan mas Danang kembali ke Pekanbaru. Rasa lelah membuat kami susah tidur karena perut belum diisi. Bingung hendak mencari makan karena tak paham Pekanbaru, kami akhirnya berjalan menyusuri Jalan Riau. Sop Sapi TIGA SAUDARA di Jalan Riau, Pekanbaru. Menurut cerita, Jalan Riau merupakan salah satu kawasan paling ramai di kota Pekanbaru.   “Di sini mau sampai jam 1 malam juga masih ramai”. Begitu kata kawan Mas Danang yang menemani kami mencari makan malam itu. Hal itu terlihat dengan lalu lintas jalan yang masih lumayan sibuk meski waktu mendekati pukul 21.00. S