Langsung ke konten utama

Penting! Penjelasan Indosat Ooredoo Tentang Pulsa dan Kuota Internet Pelanggan yang Sering Hilang


Pada Rabu, 14 Maret 2018, sehari sebelum peringatan Hari Hak Konsumen Sedunia, saya duduk bersama dan bertemu empat mata dengan M. Bair, Manajer Digital Care  (Indosat Care) Indosat Ooredoo untuk membicarakan sekaligus menyelesaikan permasalahan mengenai hilangnya pulsa dan kuota internet yang saya alami pada Januari, Februari, dan Maret 2018.  Secara rinci hal itu sudah saya tuliskan di sini.

Indosat Ooredoo (dok. pri).
Pertimbangan bahwa kejadian seperti ini tidak hanya terjadi satu atau dua kali, telah mendorong saya untuk mengambil langkah sedikit lebih serius dalam mempertanyakan bagaimana Indosat Ooredoo menangani aduan-aduan dan bagaimana mereka mengambil tanggung jawab atas kerugian-kerugian yang dialami pelanggan seperti saya. Oleh karena itu, saya mengapresiasi terlaksananya pertemuan sebagai bagian dari penyelesaian masalah.

Sebelum pertemuan terjadi, aduan dan keluhan saya telah diterima Indosat Care yang kemudian mengembalikan pulsa dan kuota internet saya.  Pada dasarnya saya pun menerima dan menghargai pertanggungjawaban itu.

Dalam pertemuan dan diskusi yang berlangsung kurang lebih 1,5 jam di Yogyakarta, Indosat Ooredoo melalui Manajer Indosat Care menanggapi pertanyaan-pertanyaan, juga aduan yang telah saya rinci. Dijelaskan pula beberapa hal mengenai masalah teknis dan skema yang menyangkut paket internet Indosat Ooredoo, serta upaya-upaya yang dilakukan Indosat Ooredoo sebagai respon atas aduan-aduan pelanggan.

Berikut ini inti dari penjelasan Manajer Indosat Care terkait hilangnya pulsa dan kuota internet yang saya alami. Dalam beberapa hal penjelasan serta tanggapan yang diberikan kepada saya barangkali juga menjadi jawaban atas keluhan para pengguna Indosat Ooredoo lainnya yang mengalami ketidaknyamanan serupa.

Pertama, Indosat Ooredoo tidak memungkiri telah banyak mendapat aduan dan keluhan dari pelanggan yang dalam periode akhir-akhir ini kejadian berkurangnya pulsa berada di “top 3” daftar keluhan terbanyak yang diterima Indosat Care. Kehilangan pulsa itu banyak dialami pelanggan Indosat Ooredoo yang mengaktifkan paket internet Yellow. Selain itu, Indosat Ooredoo tidak memungkiri fakta bahwa ada kehilangan-kehilangan lain yang terjadi. Indosat Ooredoo telah melakukan berbagai upaya dan menekankan komitmen positif mereka terhadap pelanggan.

Kedua, Indosat Ooredoo meminta maaf atas ketidaknyamanan yang saya alami, terutama akibat hilangnya kuota internet dan pemotongan pulsa pada Januari, Februari, dan Maret 2018. 

Terkait kejadian pada Januari 2018, telah dilakukan pemeriksaan lebih mendalam pada sistem dan didapatkan hasil bahwa nomor Indosat saya saat kejadian seharusnya memang terdaftar dan memiliki paket internet Freedom yang aktif. Hasil ini juga mengkoreksi penjelasan Indosat Care sebelumnya yang menyebutkan nomor saya tidak terdaftar dalam paket internet.

Penyebab hilangnya kuota internet dan pulsa disebut sebagai dampak dari migrasi atau transisi pada sistem yang berlangsung beberapa saat sebelum kejadian. Ada sedikit masalah teknis sehingga prosesnya berlangsung kurang sempurna. Akibatnya beberapa nomor pelanggan Indosat Ooredoo mengalami dampak, yaitu terhapusnya paket internet sehingga sistem secara otomatis menghitung biaya perKB dengan memotong pulsa yang ada. Indosat Ooredoo telah mengidentifikasi masalah ini dan memulihkan pulsa atau paket internet pada nomor yang terdampak.

Ketiga, tentang kesan Indosat Care yang lamban dan mengabaikan sejumlah aduan atau keluhan pelanggan, dinyatakan bahwa mereka peduli dan memperhatikan hal itu. Dalam mengelola aduan dan keluhan pelanggan, Indosat Care memiliki prosedur yang memungkinkan aduan-aduan yang bersifat sangat penting akan diteruskan ke manajer untuk ditindaklanjuti secara cepat dan segera. 

Tapi, juga tidak dimungkiri bawah ada petugas Indosat Care, admin/petugas pelayanan twitter @IndosatCare, yang kurang berdisiplin dalam mengelola aduan. Pada saat pergantian tugas kadang ada petugas yang lalai menerapkan standar prosedur yang menyebabkan keterlambatan penanganan aduan. Kadang juga terjadi gangguan pada sistem teknologi yang menyebabkan delay sehingga aduan pelanggan terhambat.

Keempat, tentang hilangnya pulsa yang terjadi setelah pelanggan mendapat sms-sms tertentu, seperti yang saya alami pada akhir Februari 2018, diakui bahwa Indosat Ooredoo menemukan adanya content provider “nakal” di antara beberapa content provider yang bekerja sama dengan pihak mereka. Content provider nakal telah “memangkas” prosedur pengiriman konten dengan mengirimkan langsung sms-sms ke nomor pelanggan tertentu tanpa disertai konfirmasi sehingga pelanggan langsung dikenakan biaya atas sms-sms tersebut.

Indosat Ooredoo berterima kasih atas aduan saya dan telah melakukan black list disertai jaminan bahwa nomor Indosat Ooredoo saya tidak akan pernah lagi menerima sms-sms dari content provider nakal tersebut. Bagaimana jika ternyata saya kembali mendapat sms-sms serupa? Manajer Indosar Care menegaskan lagi jaminannya.

Ketika disinggung kemungkinan adanya celah kelemahan pada sistem Indosat sehingga content provider nakal bisa langsung mengirim sms dan memotong pulsa tanpa konfirmasi pelanggan, jawaban diplomatis diberikan bahwa Indosat Ooredoo sangat berharap pelanggan melaporkan sms-sms tersebut agar segera diidentifikasi  content provider yang melanggar prosedur dan Indosat Ooredoo memulihkan pulsa pelanggan yang terbukti dirugikan.

Mengapa bukan Indosat Ooredoo yang lebih aktif mengidentifikasi content provider nakal tanpa harus menunggu aduan pelanggan? Dijawab bahwa Indosat Ooredoo sudah beberapa kali melaporkan content provider nakal ke Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia.
Aplikasi MyIM3 (dok. pri).

Selain empat penjelasan di atas, ada hal-hal lain yang juga terungkap dan dijelaskan dalam pertemuan. Tiga hal di bawah ini menurut saya SANGAT PENTING dan PERLU DIKETAHUI oleh para pelanggan Indosat Ooredoo. Diakui bahwa ada informasi-informasi yang selama ini belum tersosialisasikan secara maksimal oleh Indosat Ooredoo. Beberapa hal belum dengan jelas disebutkan pada media sosialisasi/edukasi Indosat Ooredoo, baik di informasi produk, maupun dalam rincian keterangan lainnya yang memungkinkan diketahui secara lengkap oleh pelanggan Indosat Ooredoo. 

1. Terkait aplikasi MyIM3 (dulu MyCare) di smartphone. Aplikasi yang diharapkan mampu memberikan update informasi secara realtime, khususnya mengenai jumlah pulsa dan kuota internet yang dimiliki pelanggan, nyatanya sering terlambat menampilkan pembaruan informasi. Akibatnya pada waktu-waktu tertentu informasi yang dibaca pelanggan pada aplikasi kurang akurat. Kekurangan ini menimbulkan celah yang berdampak merugikan seperti pemotongan pulsa karena saat berinternet pelanggan bisa jadi akan menganggap bahwa masih tersedia kuota data yang cukup. Padahal, secara faktual kuota internet yang dimilikinya sebenarnya sudah hampir habis, tapi informasi penting ini mengalami “delay” di aplikasi MyIM3.

Indosat Ooredoo terus berusaha mengatasi kekurangan ini. Di sisi lain pelanggan sebaiknya sering melakukan refresh pada saat mengakses aplikasi MyIM3.

2. Untuk pelanggan Indosat Ooredoo yang mengaktifkan paket internet Yellow 1 GB perlu mengetahui bahwa periode 1 hari 24 jam pada masa berlaku paket ini secara faktual, dikatakan oleh Manajer Indosar Care, adalah “24 jam kurang 3 menit”. Barangkali ini bisa menjadi salah satu jawaban mengapa banyak pengguna paket internet Yellow mengeluhkan pemotongan pulsa, padahal periode 1 hari belum habis. 

Meski saya belum pernah menggunakan paket Yellow, tapi mengetahui “skema” tersebut saya menyampaikan bahwa pelanggan yang tidak tahu dan kemudian mengalami pemotongan pulsa tidak bisa disalahkan atau dianggap ceroboh karena Indosat Ooredoo tidak memberitahukan ketentuan tersebut secara luas.

3. Terkait dengan pemotongan pulsa secara tiba-tiba yang saya alami pada awal Maret 2018, Indosat Ooredoo telah mengembalikan pulsa saya. Tapi juga menjelaskan bahwa pelanggan sebaiknya menambah kuota internet atau memperpanjang paket internetnya jika diketahui kuota data internetnya hanya menyisakan puluhan MB.

Hal ini dikarenakan adanya skema khusus dalam konsumsi data dalam internet Indosat Ooredoo. Sayangnya, informasi tentang skema itu pun belum tersampaikan dengan baik selama ini, juga tidak disebutkan dalam keterangan produk dan layanan internet Indosat Ooredoo sehingga tidak diketahui secara luas.

Dijelaskan bahwa skema konsumsi data Internet Freedom Indosat Ooredoo “tidak menganggap” sisa kuota dalam jumlah kecil tertentu pada saat pelanggan mengakses internet dengan lebih dari satu aplikasi atau jendela, di mana akumulasi konsumsi datanya lebih besar dari sisa kuota yang ada. Contoh ilustrasinya adalah: pengguna masih memiliki kuota internet Freedom 75 MB, lalu mencoba mengakses aplikasi twitter dan WA dengan akumulasi 90 MB, maka skema biaya perKB langsung dikenakan atas 90 MB, bukan kelebihan 15MB karena kuota 75 MB dikesampingkan.

Memang skema seperti demikian terkesan kurang adil dan bisa memperlebar celah kemungkinan pelanggan mengalami pemotongan pulsa atas biaya perKB. Namun, itulah yang diberlakukan oleh Indosat Ooredoo saat ini. Sekalipun ada fitur Saving Data pada aplikasi MyIM3 yang bisa dimanfaatkan pelanggan untuk membantu memperketat konsumsi data internet, skema konsumsi data seperti demikian tetap dirasakan aneh.

Oleh karena itu, pada saat pertemuan saya berulang kali menekankan bahwa pelanggan Indosat Ooredoo tetap dirugikan dan tidak bisa disalahkan sepenuhnya atas kehilangan pulsa atau kuota internet akibat skema-skema di atas. Di balik ketidaktahuan banyak pelanggan, ada tanggung jawab Indosat Ooredoo karena selama ini tidak  secara rinci menerangkannya sebagai “syarat dan ketentuan”, hal yang semestinya diinformasikan secara jelas, lengkap, dan transparan kepada para pengguna Indosat Ooredoo.

Atas tanggapan saya, Indosat Care menerima masukan-masukan dan memahami untuk meningkatkan sosialisasi serta edukasi seputar produk dan layanan Indosat Ooredoo kepada pelanggan/pengguna. Di sisi lain saya berharap Indosat Ooredoo sungguh-sungguh membuktikan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat, menjamin hak-hak pelanggan, serta memastikan bahwa masalah-masalah yang dialami oleh pelanggan dapat diatasi secara maksimal.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MILO CUBE, Cukup Dibeli Sekali Kemudian Lupakan

Alkisah, gara-gara “salah pergaulan" saya dibuat penasaran dengan Milo Cube. Akhirnya saya ikutan-ikutan membeli Milo bentuk kekinian tersebut.   Milo Cube (dok. pri). Oleh karena agak sulit menemukannya di swalayan dan supermarket, saya memesannya melalui sebuah marketplace online . Di berbagai toko online Milo Cube dijual dengan harga bervariasi untuk varian isi 50 cube dan 100 cube. Varian yang berisi 100 cube yang saya beli rentang harganya Rp65.000-85.000.   Pada hari ketiga setelah memesan, Milo Cube akhirnya tiba di tangan saya. Saat membuka bungkusnya saya langsung berjumpa dengan 100 kotak mungil dengan bungkus kertas hijau bertuliskan “MILO” dan “ENERGY CUBE”. Ukurannya benar-benar kecil. Satu cube beratnya hanya 2,75 gram, sehingga totalnya 275 gram.   Milo Cube yang sedang digandrungi saat ini (dok. pri). "Milo Kotak", begitu kira-kira terjemahan bebas Milo Cube (dok. pri). Tiba saatnya unboxing . Milo Cube ini berupa bubu

Sewa iPhone untuk Gaya, Jaminannya KTP dan Ijazah

Beberapa waktu lalu saya dibuat heran dengan halaman explore instagram saya yang tiba-tiba menampilkan secara berulang iklan penawaran sewa iPhone. Padahal saya bukan pengguna iPhone. Bukan seorang maniak ponsel, tidak mengikuti akun seputar gadget, dan bukan pembaca rutin konten teknologi. iPhone (engadget.com). Kemungkinan ada beberapa teman saya di instagram yang memiliki ketertarikan pada iPhone sehingga algoritma media sosial ini membawa saya ke konten serupa. Mungkin juga karena akhir-akhir ini saya mencari informasi tentang baterai macbook. Saya memang hendak mengganti baterai macbook yang sudah menurun performanya. Histori itulah yang kemungkinan besar membawa konten-konten tentang perangkat Apple seperti iphone dan sewa iPhone ke halaman explore instagram saya. Sebuah ketidaksengajaan yang akhirnya mengundang rasa penasaran. Mulai dari Rp20.000 Di instagram saya menemukan beberapa akun toko penjual dan tempat servis smartphone yang melayani sewa iPhone. Foto beberapa pelanggan

Berjuta Rasanya, tak seperti judulnya

“..bagaimana caranya kau akan melanjutkan hidupmu, jika ternyata kau adalah pilihan kedua atau berikutnya bagi orang pilihan pertamamu..” 14 Mei lalu saya mengunjungi toko buku langganan di daerah Gejayan, Yogyakarta. Setiba di sana hal yang pertama saya cari adalah majalah musik Rolling Stone terbaru. Namun setelah hampir lima belas menit mencarinya di bagian majalah saya tak kunjung mendapatinya. Akhirnya saya memutuskan untuk berjalan-jalan menyusuri puluhan meja dan rak lainnya. Jelang malam saya membuka tas dan mengeluarkan sebuah buku dari sana. Bersampul depan putih dengan hiasan pohon berdaun “jantung”. Sampul belakang berwarna ungu dengan beberapa tulisan testimoni dari sejumlah orang. Kembali ke sampul depan, di atas pohon tertulis sebuah frase yang menjadi judul buku itu. Ditulis dengan warna ungu berbunyi Berjuta Rasanya . Di atasnya lagi huruf dengan warna yang sama merangkai kata TERE LIYE . Berjuta Rasanya, karya terbaru dari penulis Tere Liye menjadi buk